Resensi Buku Nonfiksi: Dasar Ternak Unggas

Lebih Dekat dengan Peternakan di Indonesia

Judul buku            : Dasar Ternak Unggas

Penulis buku          : Prof. Dr. Ir. Tri Yuwanta, S.U., DEA

Penerbit buku        : Kanisius

Kota terbit             : Yogyakarta

Tahun terbit           : 2004

Cetakan ke            : 5

Jumlah halaman     : 151 halaman

ISBN                     : 979-21-0395-3

Sinopsis                 :

Unggas (poultry) adalah jenis ternak dari kelas Aves yang telah didomestikasikan dan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan yang memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang dan jasa. Hasil pokok unggas adalah daging dan telur, sedangkan hasil sampingan berupa kotoran dan kesenangan.Awalnya ayam hanya digunakan untuk memuaskan hati namun mulai tahun 1967 mulai digalakkan adanya peternakan ayam untuk memenuhi konsumsi protein hewani.

Awalnya ayam piaraan ditemukan dari Asia Tenggara tepatnya di Birma. Ada dua teori tentang asal-usul ayam piaraan yang pertama teori Monophyletic Origin yang dikemukakan Darwin bawa ayam piaraan berasal dari satu spesies Gallus gallus dan yang kedua teori Polyphyletic Origin, menurut Ghigi ayam piaraan adalah keturunan dari beberapa spesies ayam.

Ciri dan khas ayam yang berasal dari keturunan beberapa jenis spesies ayam berbeda-beda. Kelas ayam yang menghasilkan bangsa modern antara lain kelas Asia, kelas Amerika, kelas, Inggris, kelas Prancis, kelas Hamburg, kelas Mediteran, kelas Kontinental, kelas Oriental, kelas Games dan Game Bantam, kelas Polish, ornamental Bantam Class, dan Miscellaneous Class. Ada tiga persilangan yang dikembangkan menjadi beberapa jenis ayam komersial yaitu tipe petelur, tipe pedaging, dan tipe dwiguna.

Ada beberapa sifat istimewa ayam dibandingkan dengan mamalia yaitu ayam termasuk hewan bersuhu konstan dan tinggi, kecepatan metabolismenya yang tinggi, tubuh kompak dan tulang ringan sehingga dapat terbang walaupun tidak tinggi, dan pernafasan cepat dengan pulsus tinggi

Telur adalah bahan pangan yang berkualitas tinggi dan merupakan sumber pakan embrio ayam. Berkaitan dengan hal itu, kualitas telur yang harus diutamankan adalah kesegaran, besar telur, dan harga telur. Adapun yang berpengaruh pada berat telur adalah originalitas ayam, umur ayam, umur dewasa kelamin, berat ayam, molting atau peluruhan bullu, faktor lingkungan seperti temperature lingkungan dan pencahayaan, pakan dan pembatasan pakan baik secara kualitatif dan kuantitatif.

Secara keseluruhan, buku ini cocok untuk kalangan umum khususnya untuk mahasiswa peternakan ataupun para peternak ayam yang ingin memperdalam ilmu tentang beternak ayam. Buku ini mempunyai kelebihan yaitu lengkapnya materi di buku ini seperti sejarah perunggasan di Indonesia, jenis ayam komersil, serta adanya anatomi dan biologinya, lalu buku ini dilengkapi dengan gambar organ ayam sehingga memudahkan orang untuk memahami penjelasannya.

Sayangnya, dibalik kelebihan terdapat kelemahan. Kelemahan buku ini adalah kurangnya penjelasan tentang suatu bahasa ilmiah sehingga kita harus mencari kata tersebut sendiri serta gambar yang terdapat di buku tidak konsisten, beberapa ada yang kualitasnya bagus dan berwarna namun, disisi lain terdapat gambar dengan kualitas buruk dan tidak berwarna.